Kamis, 09 Oktober 2008

Kesenian

Pada awal abad ke-16 orang Sunda sudah mengenal aneka jenis kesenian, Berdasarkan hasil inventarisasi Laboratorium Kesenian Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Propinsi Jawa Barat tahun 1976 dan 1981; bahwa dalam masyarakat Sunda masih dijumpai 243 jenis seni pertunjukkan tergolong tradisional yang terdiri atas 18 rumpun kesenian, yaitu angklung, beladiri, celempungan, debus, gamelan, helaran, ibing, ketuk tilu, kacapian, macakal, mawalan, ngotrek, pantun, sandiwara, terbangan, topeng, sekar dan wayang (Enoch Atmadibrata dan kawan kawan, 1981).
Semua jenis kesenian tradisional tersebut dapat diklasifikasikan atas seni suara (vokal, instrumental), seni gerak dan seni teater.
Semua jenis kesenian tersebut masih dikenal hingga sekarang, hanya materinya sudah berlainan, karena banyak materi dari zaman itu sudah punah dan muncul materi produk baru. Terjadinya hal demikian, antara lain karena fungsi seni mengalami perubahan.
Seni Rupa
Seni rupa merupakan bidang seni yang paling menonjol karena sifatnya menyeluruh dan umum sekali, termasuk ke dalam seni rupa adalah :
1. Arsitektur.
Arsitektur tradisional Sunda menghasilkan bangunan yang banyak dibuat dari kayu. Ada 4 jenis bangunan yang memperlihatkan arsitektur tradisional Sunda yaitu bangunan-bangunan :
a. tempat tinggal;
b. tempat ibadah (mesjid).
c. tempat musyawarah (balai desa, pendopo kabupaten);
d. tempat menyimpan beras ( lumbung).
Dilihat dari bentuk atapnya, ada beberapa macam bentuk bangunan rumah tradisional Sunda, yaitu limasan, suhunan jolopong, dan julang ngapak. Kolong (panggung) merupakan ciri bangunan tradisional Sunda.

Seni Ukir
Seni ukir meninggalkan jejak pada bangunan, terutama keraton di Cirebon dan peralatan rumah tangga, seperti meja, kursi, hiasan dinding.
Ragam hias yang menjadi objek seni ukir umumnya berupa flora dan fauna, alam dan kaligrafi. Selain itu, wayang merupakan hasil karya ukir, baik wayang golek maupun wayang kulit.
3. Seni Lukis
Seni lukis Sunda antara lain terwujuddalam lukisan batik, lukis payung, lukis keramik/gerabah dan lukisan kaca yang mempunyai ciri mandiri.
Seni lukis batik yang menonjol dan hidup terus hingga kini berada di Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Indramayu, lukisan batiknya memiliki kekhasan masing-masing.
Adapun lukisan kaca berkembang di daerah Cirebon hingga dewasa ini., objek lukisan umumnya berupa wayang, dan kaligrafi.

Seni Tari
Ada beberapa jenis tari yang perwujudannya dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan lokasi tempat hidupnya sehingga ada tari klasik, tari keurseus dan tari kreasi.
1. Tari Klasik
Yang termasuk ke dalam Tari Klasik adalah tari Lenyepan, tari Ponggawa, tari Gawil tarian tersebut termasuk ke dalam tarian Tayuban.
Tari klasik pada mulanya diselenggarakan oleh para bangsawan/menak pada acara hiburan, diiringi gamelan, pesinden dan ronggeng. Tarian ini hanya dibawakan oleh pria yang menggambarkan sikap jantan, luwes, tertib serta sopan sebagaimana para menak.
2. Tari Keurseus
Termasuk ke dalam Tari Keurseus adalah tari Kandagan, Topeng, Sekar Putri, Anjasmara, Ratu Graeni, Merak, Kupu-kupu, Satria, Ponggawa, Sulintang dan Srigati.
3. Tari Kreasi
Termasuk ke dalam tari kreasi diataranya berbagai tari Jaipongan, Ibing Dalung, Ronggeng Midang, Saktya Prahita, Paswa, Nyimas Gandasari dan tari-tari kreasi lainnya.
Seni Suara
Seni suara dibedakan menjadi dua yaitu : seni suara vokal dan seni suara instrumental.
1. Seni suara vokal.
Yang termasuk seni suara vokal adalah :
a. Tembang atau mamaos yang dinyanyikan oleh penembang dalam iringan musik kecapi suling, cianjuran dan celempungan;
b. Sinden yang dinyanyikan oleh pesinden dalam iringan musik kiliningan laras salendro dan pelog, laras degung, wayang golek, calung dan reog;
c. Sekar yang dinyanyikan oleh juru sekar, baik dalam anggana sekar (solo/sendirian) maupun rampak sekar (kelompok/group) dalam iringan musik laras degung;
d. Lagu-lagu pop dalam iringan musik, baik dalam pentatonis maupun diatonis

Seni Suara Instrumental.
Seni suara instrumen dalam seni Sunda disebut tatabeuhan (bunyi-bunyian), sedangkan gabungan bermacam-macam instrumen dalam satu unit tertentu yang membentuk ansambel disebut gamelan, contoh gamelan adalah ajeng, degung, goong renteng dan gamelan pelog/salendro.
Alat-alat bunyi tersebut semuanya untuk mengiringi lagu-lagu yang bernada pentatonis dan diatonis.
Nama alat-alat musik tradisional tersebut di antaranya bonang, saron, rebab, gambang, panerus, jenglong, goong, kendang, suling, kacapi, kecrek, calung, angklung, dogdog dan lain-lain.
Bahan yang dipergunakan ada yang terbuat dari logam, perunggu, bambu, kulit, kayu dan sebagainya.
Seni olah instrumen gamelan disebut juga karawitan. Seni karawitan dapat melatih kepekaan perasaan, mempertajam pendengaran adn memperhalus budi pekerti. Dalam kesenian karawitan sebagai pengiring dalam seni pedalangan, pengiring tarian, ilustrasi drama, sandiwara, film dan lain-lain.

Seni Sastera
Seni sastera ialah karya seni yang menggunakan kata-kata atau bahasa

Seni Teater
Seni teater yang di dalamnya terpadu beberapa macam seni, seperti seni vokal, musik, tari, sastra, lukis, rias, ukir.
Beberapa jenis seni teater dimaksud adalah :
Ronggeng Gunung di Ciamis;
Ubrug, topeng dan longser di Bandung;
Bangreng di Sumedang;
Banyet di Karawang.
Doger kontrak di Subang;
Selain itu masih terdapat jenis seni teater lainnya antara lain Sendra Tari, Gending Karesmen dan Sandiwara; bahkan sekarang seni teater ini sudah dikombinasikan/kolaborasikan dengan seni pertunjukan modern yang antara lain dikemas dalam bentuk opera.

Seni Wayang
Seni wayang merupakan jenis seni yang paling populer pada masyarakat Jawa Barat terutama dalam bentuk wayang golek; selain wayang golek masih terdapat seni lainnya yaitu wayang kulit, wayang cepak, wayang beber dan wayang orang.
Seni wayang dipergelarkan sejak abad ke 10. Pada jaman tersebut digubah oleh Empu Kanwa dengan judul Arjuna Wiwaha dengan yang berdasar pada babad Mahabarata.
Dalam Prasati Batu Tulis tahun 1533 disebutkan Panca Pandawa yang berarti keluarga Pandawa lima.



Ada juga yang mengatakan bahwa wayang berasal dari daerah Kuningan, yaitu dengan adanya Prasasti Parahyangan pada abad ke 16.
Ceritera wayang sendiri mengambil dari ceritera Ramayana dan Mahabarata
Ramayana :
Menceriterakan percintaan antaran Rama dan Shinta dimana walaupun Shinta sempat diculik oleh Rahwana namun karena kesetiaannya kepada Rama Shinta masih mempertahankan kehormatannya.
Mahabarata :
Menceriterakan problema dua keluarga Negara Amarta dan Astina yang merupakan satu turunan/leluhur. Tergambar pula peperangan antara kebaikan dan kebatilan yang diwakili oleh fihak Amarta disebut juga Pandawa dan fihak Astina disebut Kurawa.
Wayang golek mempunyai kekhasan sendiri. Setiap wujud atau bentuk wayang itu sendiri menggambarkan karakter yang tercermin dari seni ukir/pahat, warna, maupun pakaian yang dikenakannya.
Ada semacam ketentuan yang disebut pakem dimana pergelaran wayang golek tidak boleh pada ketentuan tersebut.
Pergelaran sendiri dibawakan oleh seorang Dalang. Namun kini ada juga permainan wayang golek yang dimainkan oleh beberapa dalang yang disebut wayang golek moderen dengan berbagai teknik efek suara, dan teknik panggung dan terciptalah suatu pergelaran yang menarik dimana penonton berimajinasi kepada suatu pergelaran yang sesungguhnya.
Pergelaran diiringi oleh gamelan yang berlaraskan salendro yang juga sebagai selingan nyanyian pesinden.
Wujud wayang golek sendiri merupakan suatu karya yang mempunyai bobot tersendiri, mulai dari awal seperti menatah, dilanjutkan dengan mengukir dan melukis serta mendandani mempunyai citra tersendiri bagi hasil karya seni.
Keunikan lain dari pergelaran wayang golek adalah dapat dinikmati dalam ruang 3 dimensi, kemahiran dalang memainkan wayang merupakan tontonan yang menakjubkan, warna, logat jenis suara dalang yang selalu berganti sesuai dengan suara wayang yang sedang dimainkannya dapat menyampaikan pesan dan kesan untuk berbagai keperluan.
Dalang lahir bukan saja karena mempelajari seni ini tetapi biasanya ditentukan oleh faktor bakat yang besar.

Tidak ada komentar:

Sabilulungan dalam bahasa sunda artinya gotong royong. Makna sabilulungan yaitu seiya sekata, seayun, selangkah, sepengertian, sepamahama...